KORDANEWS – Setiap bulan Ramadan, makanan khas Palembang seperti empek-empek dan burgo tetap menjadi pilihan utama warga Ogan Ilir, Sumatera Selatan, untuk berbuka puasa. Di berbagai pasar bedug yang menjamur selama bulan suci, lapak penjual dua hidangan ini selalu ramai diserbu pembeli. Bagi masyarakat setempat, Ramadan belum lengkap tanpa kehadiran kuliner khas ini di meja makan.
Salah satu pecinta empek-empek, Lailie, mengungkapkan bahwa dirinya selalu menyertakan empek-empek dalam menu berbuka maupun sahur.
“Iyolah, dak lengkap kalu dak ketemu pempek. Ado kurmo, ado pempek… dem jadilah,” ujarnya dengan logat khas Palembang.
Menurutnya, sebagai orang asli Palembang, empek-empek sudah menjadi bagian dari identitas kuliner yang sulit dipisahkan dari kesehariannya.
“Asli wong Palembang, dak lego kalu dak (makan) empek-empek. Sahur pempek, buko pempek,” tambahnya sambil tertawa.
Selain empek-empek, burgo juga menjadi menu favorit warga untuk berbuka. Satria, seorang warga Ogan Ilir, mengaku tertarik membeli burgo setelah melihatnya di lapak pedagang.
“Beli burgo pak untuk berbuka hari ini, kelapa muda juga,” katanya singkat.
Bagi sebagian warga, burgo dengan kuah santan gurih memberikan sensasi berbeda yang cocok disantap setelah seharian berpuasa.
Fenomena ini menunjukkan bahwa tradisi kuliner tetap melekat kuat di tengah masyarakat Ogan Ilir. Ramadan bukan hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga waktu untuk merayakan kekayaan budaya lokal melalui makanan khas yang telah diwariskan turun-temurun.(jml)