Home Budaya Asmara Subuh di BKB, Mulai dari ‘Perang’ Petasan Hingga ABG Pacaran

Asmara Subuh di BKB, Mulai dari ‘Perang’ Petasan Hingga ABG Pacaran

KORDANEWS – Kepulan asap putih menyelimuti pelataran Benteng Kuto Besak (BKB), Kamis (17/5). Ternyata asap tersebut disebabkan dari ledakan pentasan oleh sekumpulan anak-anak muda.

Memang seperti tahun-tahun sebelumnya, pada hari pertama puasa Ramadan 1939H BKB, pasti akan menjadi magnet tersendiri anak muda di Kota Palembang untuk berkumpul.

Kegiatan kumpul-kumpul anak muda tersebut dikenal dengan asmara subuh. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya oleh muda-mudi di Palembang, untuk sekedar menikmati waktu setelah sholat subuh.

Namun, kegiatan ini cenderung negatif karena kebanyakan anak-anak muda tersebut melakukan tindakan yang kurang baik seperti, pacaran, main petasan, hingga balapan motor.

Terlihat dari pantauan KORDANEWS.COM puluhan muda-mudi dari Seberang Ulu (SU) hingga ilir asik berkumpul. Mereka datang secara bergerombolan dengan kelompok masing-masing.

Mario (17) mengatakan, datang asmara subuh bersama teman-temannya untuk sekedar menikmati pagi di bulan Ramadan. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun bersama teman-teman satu permainan.

“Sama kawan main nilah kak, kebetulan kami nih betetanggoan galo jadi keluar buat cari angin. Sebelumnyo sudah sering cak tahun-tahun sebelumnyo, murni memang untuk nongkrong sambil menunggu pagi,” ujarnya.

Suasana BKB pun semakin bertambah letusan petasan bersahut-sahutan tersebut tidak henti membuat telinga berdengung akibat suaranya yang nyaring.

Berbeda halnya dengan Hero (11) murid kelas 5 SD tersebut datang ke BKB memang sengaja bermain petasan bersama teman-temannya. Kegiatan bermain petasan ini sendiri selain mengisi waktu puasa juga dilakukan karena sedang berlibur sekolah.

“Izin tadi samo mama, nak main keluar. Sekarang juga lagi libur sekolah sampai Jumat depan, jadi diizinin,” ungkapnya.

Sementara itu, pedagang petasan di BKB mendapat untung melimpah dihari pertama puasa. Ryan (36) mengaku penjualan petasan dihari pertama puasa langsung ludes habis dibeli. Untuk jenis petasan yang ia jual pun hanya dua jenis dan memang dari jenis yang paling banyak di cari.

“Saya jual percon santak seharga Rp 7000 ribu dan percon cabe Rp 5000 ribu. Untuk percon santak paling banyak dibeli karena suaranya lebih menggelegar. Jadi hari ini dagangan saya habis terjual, bawa 100 bungkus langsung habis,” ujarnya sambil menutup dagangan. (Ab)

Editor : mahardika

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here