KORDANEWS- Membangun perusahaan sebesar Microsoft tentu membutuhkan tekad dan usaha yang tidak sedikit. Pendiri Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa dia pernah merasa tidak percaya diri dan merasa takut jika bisnisnya gagal.
Saat berbicara di depan mahasiswa Universitas Harvard bulan lalu, Gates mengatakan bahwa dia merupakan seorang yang introvert, bahkan antisosial, dan cita-cita awalnya adalah menjadi guru matematika, seperti dikutip dari CNBC, Senin (21/5/2018).
“Ketika aku di SMA, aku pikir aku adalah murid yang bagus dan karenanya aku harus menjadi seperti profesor matematika. Masalah matematika, seperti kalian tahu, adalah masalah terberat dan aku menyukainya,” kata suami Melinda Gates ini.
Gates mengaku tidak merencanakan karir di bidang teknologi atau bisnis. Namun, ketika diyakinkan oleh teman lama dan partner bisnis masa depannya, Paul Allen, Gates akhirnya serius mempelajari computer programming.
Setelah melihat komputer pertama dengan mikroprosesor secara langsung di Harvard Square, mereka akhirnya bertekad serius untuk membangun Microsoft. “Itu adalah waktu yang tepat untuk berhenti kuliah dan membangun Microsoft untuk menjadi yang nomor satu di bisnis,” kata Gates.
Ketika Microsoft baru diluncurkan, Gates masih khawatir dengan masa depan bisnisnya. Hal ini dikarenakan perusahaan teknologi yang diidolakannya, Digital Equipment (DEC) dan Wang, bangkrut walaupun keduanya merupakan perusahaan yang inovatif.
Gates kemudian masih memiliki tantangan untuk tidak melibatkan dirinya dalam setiap proses. Ia harus memaksa dirinya untuk tidak mengedit dan menyempurnakan hasil kerja rekan-rekannya.
“Baik, kita akan mengirimkan kode yang tidak aku edit. Itu sulit bagiku, namun aku bisa menghiraukan itu,” sambungnya.
Pada akhirnya, Gates mengatakan bahwa merasa tertantang pada saat memulai Microsoft membantunya untuk menjadi sukses. Ia juga mengatakan bahwa bekerja dengan Paul Allen merupakan hal yang penting dalam membentuk pola pikirnya menuju sesuatu yang bermanfaat.
Editor : ardi