KORDANEWS-Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Selatan lakukan penyusunan strategi dalam High Level Meeting (HLM) TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah agar tak ada lonjakan inflasi sepanjang perayaan hari raya kurban yang berlangsung di Ballroom Wyndam Hotel Jakabaring – Palembang.
Hal tersebut disampaikan Ricky P Gozali selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan mengatakan “Potensi kenaikan inflasi pada hari besar keagamaan Nasional acap sering terjadi bahkan cenderung mengalami kenaikan yang signifikan. Menurut data, momen Hari Raya Idul Adha inflasi selalu mengalami kenaikan, oleh karena itu, momen Idul Adha dan hari libur sekolah menjadi salah satu persoalan yang patut diwaspadai oleh setiap daerah” terang Ricky. Rabu (12/06/24)
Dikatakannya, adapun beberapa rekomendasi upaya dalam menjaga laju inflasi Sumsel meliputi 4K yaitu kesediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, serta komunikasi efektif dan kita akan berkoordinasi dengan berbagai pihak mulai dari Dinas Perhubungan, Bandara, agar supaya harga tiket pada momen libur tidak naik banyak.
”Ada beberapa komoditas yang perlu dicermati kenaikan harga dan pasokannya meliputi bawang putih, aneka cabai, gula pasir minyak goreng, beras dan bawang merah” tegasnya.
Agus Fatoni selaku PJ Gubernur Sumatera Selatan mengatakan jika mencermati adanya resiko baik jangka pendek maupun sampai dengan akhir tahun seharusnya Bupati dan Walikota se-Sumsel untuk melakukan extra Mileage. Apalagi sasaran inflasi yang lebih kecil pada tahun ini. Kita bisa melakukan antisipasi terhadap ketidakpastian cuaca, ancaman kemarau, kekeringan, dan banjir yang secara bersamaan masih terus mengancam Sumatera Selatan perlu segera diantisipasi agar tak berdampak lebih jauh terhadap inflasi.
Pemda Kabupaten Kota bisa melakukan optimalisasi lahan pekarangan sejalan dengan gerakan Sumsel Mandiri Pangan. Selain itu bisa juga memanfaatkan lahan tidur tidak produktif sebagai lahan pertanian. Hal yang sama bahkan telah di instruksikan Menteri Dalam Negeri” paparnya.
Dikatakannya, dorongan aktivitas pertanian secara End to End dengan meningkatkan sarana dan prasarana, SDM, Teknologi Pertanian, maupun melalui kerjasama kelembagaan dan Pemda Kabupaten Kota agar menyusun dan mengoptimalkan Kerjasama Antar Daerah (KAD). mengoptimalkan BUMD (Pangan atau Lembaga sejenis untuk melakukan KAD.
“Termasuk juga gerakan Pengendalian Inflasi Serentak harus terus dilakukan, termasuk rutin melakukan Operasi Pasar maupun gerakan Pasar Murah dengan melibatkan seluruh Stakeholder hingga BUMD dan BUMN serta Swasta,” ujarnya.
“Berdasarkan data dari BPS Sumsel, Inflasi Sumsel secara month to month (mtm) pada Mei 2024 ini sebesar 0,06% atau lebih tinggi dari nasional yang tercatat 0,15%. Namun dibandingkan dengan kondisi bulan sebelumnya yang tercatat 0,43%, inflasi Sumsel cenderung mengalami penurunan.” pungkasnya. (eh)
Editor : Admin