KORDANEWS – Tim gabungan berhasil memadamkan kebakaran lahan seluas sekitar 0,5 hektare di Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Kejadian ini terjadi pada Selasa, 6 Mei 2025, dan langsung direspons cepat oleh satuan Manggala Agni Daops Sumatera XIV/Banyuasin bersama TNI, POLRI, serta BPBD Ogan Ilir.
Kebakaran dilaporkan terjadi pada area bervegetasi gegas dan semak belukar dengan jenis tanah mineral. Lokasi kebakaran tercatat pada koordinat -3,13663° LS dan 104,67353° BT, yang termasuk dalam kawasan Areal Penggunaan Lain (APL). Berdasarkan laporan di lapangan, luas total lahan yang terdampak mencapai sekitar dua hektare.
Komandan Manggala Agni Daops Sumatera XIV/Banyuasin, Mauluddin, menyatakan bahwa upaya pemadaman dilakukan secara intensif dengan metode pemadaman darat. “Kami langsung turun ke lokasi begitu menerima laporan. Dalam waktu beberapa jam, titik api utama berhasil kami padamkan,” ujarnya.
Sebanyak satu unit mobil angkut personel dan peralatan, satu unit pompa jinjing, serta sejumlah peralatan tangan dikerahkan dalam operasi pemadaman tersebut. Cuaca kering dan vegetasi mudah terbakar menjadi tantangan utama bagi tim di lapangan.
Kepala BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat, menambahkan bahwa sinergi antarinstansi sangat membantu mempercepat proses pemadaman. “Kolaborasi Manggala Agni, TNI, POLRI, dan BPBD menjadi kunci dalam mengendalikan kebakaran ini sebelum meluas,” tuturnya saat dikonfirmasi.
Sementara itu, Kapolsek Indralaya, AKP Jurnardi, mengimbau warga agar tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan. “Kami terus patroli dan memberikan sosialisasi agar masyarakat lebih waspada terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan,” katanya.
Hingga saat ini, seluruh titik api dinyatakan padam. Petugas masih berjaga di lokasi untuk memastikan tidak terjadi kebakaran lanjutan. Investigasi penyebab kebakaran masih berlangsung untuk memastikan apakah terdapat unsur kelalaian atau kesengajaan.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan koordinasi lintas sektor dalam menghadapi musim kemarau, yang kerap meningkatkan risiko terjadinya kebakaran lahan di wilayah Sumatera Selatan.(jml)
Editor : Surya S