Home Budaya Menengok Bekas Rumah Laksamana Maeda Di Jakarta

Menengok Bekas Rumah Laksamana Maeda Di Jakarta

Jakarta- Menyambut Hari Kemerdekaan, cobalah wisata ke tempat yang dipakai untuk merumuskan naskah Proklamasi. Tempat itu adalah rumah Laksamana Maeda di Jakarta.

Perjuangan kemerdekaan tak lepas dari kediaman Laksamana Muda Maeda, yang terletak di Jalan Imam Bonjol No 1, Jakarta Pusat. Dan kini dikenal sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Gedung ini didirikan sekitar tahun 1920-an oleh arsitek Belanda, JFL Blankenberg, bergaya arsitektur Eropa (Art deco) dan memiliki dua lantai.

Pada lantai pertama terdapat bukti autentik sejarah kemerdekaan Republik Indonesia. Ruangan terbagi menjadi empat, yaitu ruang pertemuan, ruang perumusan naskah proklamasi, ruang pengetikan, dan ruang pengesahan.

1. Ruang pertemuan

Dalam ruang ini terdapat sebuah meja bundar kecil dan empat kursi yang saling berhadapan. Ruang ini digunakan sebagai tempat pertemuan Soekarno, Moh Hatta, dan Ahmad Soebardjo sepulang penjemputannya dari Rengasdengklok tanggal 16 Agustus 1945, untuk mempersiapkan kemerdekaan Republik Indonesia.

2. Ruang perumusan naskah Proklamasi

Dalam ruangan ini terdapat dua belas kursi dan sebuah meja panjang yang digunakan untuk merumuskan konsep naskah Proklamasi. Sebuah papan terpasang pada salah satu sisi dinding untuk menulis konsep naskah tersebut. Perumusan konsep naskah proklamasi dilakukan pada pukul 03.00 dini hari oleh Soekarno, Moh Hatta, dan Ahmad Soebardjo.

3. Ruang pengetikan

Di bawah tangga menuju lantai dua, terdapat sebuah ruang kecil, yang digunakan oleh Sayuti Melik mengetik naskah Proklamasi Kemerdekaan. Dalam pengerjaannya, Sayuti Melik didampingi oleh BM Diah.

4. Ruang pengesahan

Pada ruang ini terdapat sebuah papan di salah satu sisi dinding, dua belas kursi, dan sebuah meja besar. Ruang ini digunakan sebagai tempat disetujuinya konsep naskah proklamasi, serta tempat pengesahan naskah proklamasi yang ditandatangani oleh Soekarno dan Moh Hatta atas nama Bangsa Indonesia.

Pengesahan naskah Proklamasi kemerdekaan Indonesia dihadiri sekitar 40-50 orang dan dilaksanakan pada waktu subuh, sekitar pukul 04.00 WIB, tanggal 17 Agustus 1945, dan bertepatan dengan bulan Ramadan.

Pada lantai dua, terpasang foto para pejuang kemerdekaan dan sejarah kemerdekaan Republik Indonesia yang tertulis lengkap. Terdapat sebuah patung setengah badan, I Goesti Ketut Poedja, satu-satunya tokoh Bali yang hadir dalam perumusan naskah proklamasi.

Dilengkapi dengan baju dan aksesoris (kacamata, jam) yang dikenakan. Selain itu, terdapat pula benda peninggalan masa itu seperti radio dan pemutar kaset.

Museum Perumusan Naskah Proklamasi ini dibuka setiap hari, kecuali hari Senin dan hari besar nasional, pukul 08.00-16.00 WIB. Museum ini memberikan wawasan tentang semangat para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Sehingga sudah seharusnya lanjutkan perjuangan dan cita-citanya dengan terus belajar dan memberi manfaat bagi Bangsa Indonesia.

sumber.detik.com

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here