KORDANEWS- Gaya busana Presiden Joko Widodo menjadi perdebatan di dunia maya usai memakai penutup kepala yang aneh saat mengenakan pakaian adat Budaya Batak sub etnis Toba saat melakukan kunjungan di Tobasa, Sumut.
“Jokowi dengan tutup kepala gaya ‘kontemporer’ di Danau Tobasore ini,” tulis Rizaldi Siagian di dalam akun Facebooknya.
Rizaldi yang kini menjadi dosen di Universitas Sumatera Utara(USU) jurusan Etnomusikologi mengaku selama melakukan penelitian budaya Batak tidak pernah melihat motif penutup kepala yang ‘aneh’ itu.
Bermaksud untuk menghormati Jokowi dengan memberikan kehormatan seperti raja Batak, justru panitia kedatangan presiden menyuguhkan gaya busana yang memalukan dan akhirnya di-bully oleh netizen.
“Masa orang batak mempermalukan presidennya sendiri di rumahnya,” katanya.
Terlihat Jokowi seperti mengenakan wig dengan warna blonde. Lihat videonya saat Jokowi mengenakan penutup kepala yang ‘aneh’ di sini:
Tidak hanya Jokowi yang terlihat aneh, Gubernur Sumatera UtaraTengku Erry Nuradi juga mengenakan penutup kepala yang sama.
Hanya saja rambut dari penutup kepala yang dikenakan Erry tidak menjutai sempai ke bahu seperti yang dikenakan Jokowi.
Rizaldi yang dihubungi via seluler mengatakan ikat kepala yang dipakai Jokowi tidak benar, memperlihatkan panitia tidak siap menyambut Jokowi.
“Dia harus memakai pakaian yang benar, merepresentasikan adat dan budaya yang ada di Indonesia. Ikat kepala itu merupakan simbol budaya batak Toba. Harus dihormati, tidak asal-asal begitu,” ungkapnya.
Sementara itu Torang Sitorus kolektor kain tenun, termasuk tenun ulos Batak menyebut ikat kepala yang dipakai Jokowimasuk kategori ‘aneh’.
Dia mengaku belum pernah melihat gaya ikat kepala yang digunakan Jokowi saat di Balige, Kabupaten Tobasa.
Katanya tidak seharusnya kepala negara mengenakan pakaian adat yang salah dari budaya Batak.
“Cara melipat kain/ikat kepalanya aneh, salah rumbainya harus keluar dri atas ke arah bawah,” katanya di dalam akun media sosialnya.
Menurutnya kain yang dipakai Jokowi merupakan kaun ulos Pinuncaan dari Toba, bukan Ragidup. “Kelihatan dari motif ikat nya, motif Kepala /tumpal kain nya juga,” katanya.
editor : ardi
sumber : kordanews.com