KORDANEWS – Pengakuan mengejutkan datang dari oknum guru PPPK SMPN 3 Tanjung Lubuk, yang ditahan atas kasus dugaan pencabulan terhadap anak didiknya.
Tersangka AD (37), mengaku-ngaku berpacaran dengan korban, muridnya yang masih berusia 14 tahun.
Padahal, tersangka AD sudah mempunyai istri. “Sudah tiga bulan pacaran,” singkat tersangka AD yang mengenakan sebo, saat dirilis di Mapolres OKI. Dia warga Desa Kota Bumi, Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten OKI.
Kapolres OKI AKBP Hendrawan Susanto SH SIK, melalui Kasat Reskrim AKP Iman Falucky Fahri STK SIK, menjadian kejadian itu berlangsung Jumat, 16 Februari 2024, sekitar pukul 14.00 WIB.
Tersangka mengirim pesan WhatsApp, membujuk korban untuk diajak bertemu di teras sekolah. “Tak lama kemudian, datang korban bersama temannya ke TKP,” terang Iman.
Lalu setelah bertemu, tersangka memeluk korban dari belakang. Kemudian mencium pipi korban sebanyak 2 kali. Korban yang kaget dan tidak terima, mengadu pada orang tuanya.
Sehingga orang tua korban datang ke sekolah, oknum guru itu sempat kena pukul massa namun cepat diamankan ke dalam ruang kelas.
“Guru itu diserahkan ke Polsek Tanjung Lubuk. Orang tua korban membuat laporan polisi ke PPA Polres OKI,” jelas Iman, lulusan Akpol 2015.
Dari pengakuan tersangka, muncul dia menyebut sudah berpacaran dengan korban selama tiga bulan. Namun pengakuannya itu masih akan dikroscek polisi dengan korban.
“Pelaku merupakan tenaga pendidik, yang seharusnya menjadi contoh teladan tetapi berbuat asusila,” katanya.
Sehingga tersangka pun disangkakan Pasal Pasal 82 ayat 1 UU Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun penjara.
Sekadar mengingatkan, kasus dugaan perbuatan cabul yang viral itu membuat tercoreng dunia pendidikan. Khususnya membuat malu Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten OKI.
“Kami minta agar pihak kepolisian dapat menindaklanjuti kasus asusila ini. Kalau ini diproses secara hukum, guru yang lain akan berfikir jauh sebelum melakukan tindakan tidak terpuji ini,” cetus Kepala Disdik Kabupaten OKI, Muhammad Refly SSos MM.
Kepala SMP Negeri 3 Tanjung Lubuk, Cik Mas Dahliana, menjelaskan AD sudah 2 tahun mengajar sebagai guru Pendidikan Jasmani dan Olahraga (PJOK) di sekolahnya.
Selain itu, AD juga pembina pramuka. “Orangnya sangat aktif mengajar dan membina para siswa,” sebutnya.
Selama bergaul di sekolah, AD orangnya juga baik dan aktif. Biasanya mengajar tiga kali seminggu. Tidak ada kejanggalan yang terlihat dari perilaku AD.
“Makanya saat dapat informasi ada kejadian itu, kami kaget sekali,” sesal Cik Mas, didampingi Wakil Kepsek Dio Gagarin.
Saat kejadian, Jumat 16 Februari 2024, memang sedang ada kegiatan pramuka di sekolah. Informasinya saat membongkar tenda itulah, AD mencabuli Bunga dengan cara memeluk dan menciumnya.
“Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua, agar selalu mawas diri. Berharap tidak lagi terjadi,” harapnya.
Kabar lain menyebutkan, saat guru AD mencabuli Bunga, terlihat saksi J. Dilaporkan saksi ke perangkat desa, membuat sehingga perangkat desa mendatangi sekolah. Guru itupun mengakui perbuatannya.
Kemudian dari rekaman video amatir yang sempat beredar, AD sempat kena hajar massa yang geram dengan perbuatan cabulnya. Perangkat desa cepat mengamankan AD, ke dalam ruang kelas.
Sebelum diserahkan ke Polsek Tanjung Lubuk untuk proses hukumnya.
Editor : Admin